Minggu, 05 Desember 2010

Pembiayaan Pesanan(Proses Assembling)


Proses Assembling = Job Costing

Ada customer yang bertanya kepada saya bisakah accurate digunakan untuk proses assembling ?? ( Assembling = bongkar pasang )
Jawabannya adalah : “Bisa dengan melalui metode Job Costing.”

Berikut adalah caranya,
Jika kasusnya barang yang terdiri dari banyak parts ingin digabung menjadi satu item langkah – langkah nya sebagai berikut :
  1. List | Job Costing | New
  2. Pilih Parts yang ingin digunakan | Save & close
  3. List | Job Costing | Pilih Job Costing yang baru di buat
  4. Klik Finishing | Pilih Item yang ingin di jadikan | Klik Oke
  5. Selesai, terserah mau buat berapa banyak J

Jika kasusnya barang yang sudah jadi ingin dipecah menjadi beberapa item / parts, dapat juga dilakukan dengan syarat harus melakukan persentasi hingga mendapatkan HPP yang cocok untuk masing – masing parts, langkah – langkah nya sebagai berikut :
  1. List | Job Costing | New
  2. Pilih item yang ingin di pecah | Save & Close
  3. List | Job Costing | Pilih job Costing yang baru dibuat
  4. Klik Finishing | Pilih Parts apa saja yang menjadi bagiannya | Sesuaikan persentasinya untuk mendapatkan HPP nya masing – masing
  5. Klik O.k | Selesai

Regard (Jonny)

Kamis, 02 Desember 2010

Menampilkan Jam pada Surat Jalan

Tips dan Trik untuk menampilkan jam pada form surat jalan

Contoh : PT. SUN ingin menampilkan jam waktu menerbitkan surat jalan . Tujuan nya adalah agar dapat mengontrol jam barapa saja surat jalan ini di print.

Langkah lagkah nya adalah :

  1. Persiapan
  2. Rancangan Formulir
  3. Cari type “ surat jalan / delivery order”
  4. Klik 2 kali surat jalan / delivery order
  5. lalu klik “design”
  6. lalu klik “insert regtange object”
  7. lalu cari posisi mau di taroh dimana
  8. Klik 2 kali , lalu “insert expression”
  9. Cari “ variable”, “ system variable”
  10. lalu klik “time”, klik OK

Maka sekarang pada waktu anda print surat jalan akan keluar jam.

Semoga tips ini dapat mempermudah setiap transaksi anda,

Sukses selalu… (Fb)

Import dan Export laporan

Selamat sore para pembaca setia tips dan trik Accurate Accounting Software,

Berikut ini adalah pertanyaan yang kami dapat minggu lalu dari salah satu customer kami

Di dalam Accurate ada laporan yang bernama “ laporan tersimpan “.

“ Laporan tersimpan “ ini ingin di transfer ke dalam database yang lain yang juga memakai program Accurate.

Contoh PT. ABC memiliki 2 laporan keuangan, otomatis memiliki 2 Database dalam Accurate . Dalam database yang pertama telah di buat banyak “laporan tersimpan”, sedangkan untuk data base yang kedua belum ada “laporan tersimpan” . Sedangkan laporan yang mau di simpan ini sama dengan laporan tersimpan yang ada di data base yang pertama .

Berikut adalah jawaban yang implementor kami berikan :

Untuk ini di dalam program disediakan fitur import dan export laporan

Cara nya adalah :

  1. Ke data base pertama , yang sudah ada “laporan tersimpan”
  2. Klik laporan yang mau di export, lalu klik “export”
  3. Lalu simpan laporan yang mau di export tersebut di directory
  4. Lalu klik OK

Langkah selanjutnya adalah ke database kedua :

  1. Ke “laporan tersimpan”
  2. Klik “Import”
  3. Lalu cari report yang tadi di simpan di taruh di directory
  4. Lalu klik OK
  5. sekarang laporan yang udah di import dari data base pertama juga udah bias di buka di database kedua
Regard (Ferry-b)

Impor Serial Number

Pada saat implementasi di tempat klient, Penulis pernah mendapat pertanyaan dari customer, bisa tidak “Nomer Serial Number” di impor dari Excel waktu input pembelian? Jawabannya adalah BISA . Langkah-langkah yang di lakukan terlebih dahulu adalah menyiapkan format excel dari “Serial Number”.

Format contoh nya adalah sebagai berikut :

Kode Barang

Serial Number

1107

1107

1107

1107

950025

950026

950027

950028

Keterangan : Dikolom Kode Barang di isi Kode Barang yang mau di import , lalu di Kolom “Serial Number” di input Nomer serial dari produk dengan nomer kode barang 1107 , Format ini di simpan dalam bentuk .XLS

Lalu langkah selanjutnya adalah contohnya input Pembelian .Langkah–langkahnya adalah :

1. Aktivitas

2. Pembelian

3. Faktur Pembelian seperti biasa Input Nama Pemasok, input tanggal faktur dan cari nama barang yang mau di beli , contoh nya barang “A” di beli sebayak 100 Pcs dengan harga Rp.5.000, waktu input SN-nya ini diinput klik SN ,

1.lalu klik “Import”

2.cari file nya di taruh dilokasi mana

3.setelah ketemu klik “open”

4.lalu klik “extrak”

5.Langkah terakhir adalah kembali klik “ Import “


Regard (Ferry-b)

Pembiayaan pesanan pada barang yang di pisah

Ada pertanyaan dari customer seperti ini “Bagaimana cara untuk mencatat barang- barang yang dijual secara terpisah, sedangkan pada saat dibeli barang ini dianggap satu set, tetapi saat barangnya dijual barang tersebut dipecah jadi dua”

Contohnya :

Sewaktu dibeli dari supplier nama barang tersebut adalah barang A dengan Kuantitas 1 Set . Tidak mungkin dipecah dua barang juga , karena dibeli harus satu set.

Sekedar catatan (satu set” ini terdiri dari “2 Pcs). Jadi sewaktu input pembelian tetap di input dibeli satu set , tidak usah dipecah jadi 2 pcs, karena akan susah untuk menentukan harga nya nanti. Akan tetapi sewaktu penjualan kadang – kadang berdasarkan permintaan dari customer, maka bisa di jual secara satuan . Pertanyaannya adalah bagaimana cara nya mencatat penjualan tersebut sedangkan kalau kita melihat stok barang nya untuk jenis barang tersebut tidak ada?

Langkah – langkah nya adalah :

  1. Buat jenis barang baru untuk pecahan 2 barang yang bersangkutan , misalnya di buat Barang “A kaki “ dan barang “A badan” , cara buat barang baru ini adalah ke
  2. Daftar
  3. Barang dan jasa
  4. Klik baru
  5. Lalu isi nomer barang , nama barang , satuan , kode pajak dan juga apabila kena SN ( Serial Number ) juga ikut di centang
  6. Cek Juga Akun – akun barang, jangan sampai salah
  7. Klik OK

Langkah selanjutnya adalah , menginput pemecahan barang nya :

  1. Aktivitas
  2. Pembiayaan pesanan
  3. Imput tanggal, Akun nya pilih : “Work In Process”
  4. lalu input barang yang mau dipecah , contoh “Barang A”, input kuantitas yang mau dipecah
  5. Lalu simpan
  6. Lalu ke Aktivitas
  7. Pembiayaan pesanan
  8. Roll Over
  9. Dicari Nomer pesanan
  10. Lalu Klik To “Item “
  11. Input Jenis barang hasil pecahan , dalam hal ini contoh nya adalah “Barang A kaki “ dan “Barang B badan” diinput satu pcs dan satu pcs , untuk biaya nya atau cost nya tinggal di atur berapa biaya/cost nya mau di atur
  12. Kalau seandainya pakai “Serial Number” di input juga nomer serialnya , lalu Save

Catatan : untuk melihat stok nya “barang A” akan berkurang satu , sedangkan “barang A kaki” dan “barang B badan” bertambah satu

Regard (Ferry-b)

Pembiayaan Pesanan

Apa kabar pembaca setia tips dan tirk Accurate…??
Akhir-akhir ini saya sibuk melakukan implementasi pada berbagai perusahaan, tapi tidak lupa saya berbagi kasus pada pembaca sekalian. Berikut kasus yang dialami salah satu perusahaan.
Ada pertanyaan s bagaimana untuk mencatat pembiayaan pesanan dari “bahan baku ( bahan mentah )” menjadi “barang setengah jadi” , Setelah dari “barang setengah jadi” ini selesai dibuat, maka akan di Job Costing sekali lagi menjadi “Barang Jadi”
Langkah langkah yang dilakukan adalah :
  1. Membuat Jenis Akun persedian dalam proses di dalam daftar akun , terserah ini akan di pecah menjadi dua atau satu akun saja , seandainya dibuat menjadi 2 jenis akun maka dibuat di dafar akun , Caranya adalah :
  1. Daftar
  2. Daftar akun
  3. Klik Baru , lalu tipe akun dibuat “Tipe persediaan”
  4. Lalu di buat misalnya “Persediaan dalam prosess tahap I” ini untuk akun penampung dari “barang baku” menjadi “barang setengah jadi”
  5. Lalu di buat juga “ Persediaan dalam proses tahap II” ini untuk penampung dari “barang setengah jadi” untuk manjadi “barang jadi”
  1. Setelah langkah ini selesai maka langkah berikutnya adalah membuat penyelesaian barang dari “barang baku” menjadi “barang setengah jadi”, Caranya adalah :
A . Aktivitas
B. Pembiayaan Pesanan
C. Tampung Job Costing Akun nya ke dalam “ Persediaan dalam prosess tahap I”
D. Lalu Input produk bahan baku nya apa saja yang terpakai
E. Setalah Selesai maka di Simpan
F. Lalu Setelah itu ke Aktivitas
G. Pembiayaan Pesanan
H. Roll Over , Dibuat pilih ke item/ barang ini akan menjadi “barang setengah jadi”
Catatan : Maka barang baku jadi berkurang stok nya satu dan barang setengah jadi bertambah satu , dari hasil penginputan yang tadi yang terjadi adalah :
Persediaan dalam proses tahap I XXX
Persediaan Barang baku XXX
Pada saat Roll over jurnalnya adalah :
Persediaan Barang setengah jadi XXX
Persediaan dalam proses tahap I XXX
Setelah barang setengah jadi selesai di produksi maka langkah selanjutnya adalah membuat barang jadi. Langkah – langkah nya sama dengan cara yang telah di buat pada langkah di atas Cuma bedanya adalah Job costing akunnya di ubah ke “ Persediaan dalam prosess Tahap II” serta waktu input pembiayaan pesanannya dibuat ke dalam “barang setengah jadi” dan sewaktu roll over dibuat ke dalam “barang jadi “
Jurnal yang terjadi dari proses yang kedua adalah :
Persediaan dalam proses tahap II XXX
Persediaan barang setengah jadi XXX
Persediaan Barang jadi XXX
Persediaan dalam proses tahap II XXX
Semoga informasi ini dapat membantu para pembaca yang memiliki kasus yang sama
Salam Sejahtera (Ferry-b)

Harga Penjualan Otomatis

Apa kabar para pambaca setia tips dan trik ACCURATE….?

Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan jawaban atas permasalahan yang didapat dari customer minggu lalu. Berikut pertanyaannya :

“Bagaimana caranya menginput di faktur penjualan dimana harganya sudah tidak boleh diganti/ diedit lagi oleh bagian penjualan? Tetapi masalahnya harga produk yang bersangkutan ini bervariasi di tiap customer . Jadi satu customer tidak sama dengan customer yang lain, Bagaimana caranya agar bagian penjualan ini dapat menginput penjualan, tanpa harus menginput harga dan mengedit harga yang berbeda-beda untuk masing-masing customer?”

Langkah – langkah yang harus dilakukan adalah :

  1. Masing- masing customer harus di golongkan nanti customer yang bersangkutan akan termasuk ke dalam golongan tingkat yang mana ke daftar harga
  2. Susun daftar harga dari masing masing produk. Accurate menyediakan 5 tingkatan harga untuk satu produk, maka siapkan 5 tingkatan harga untuk masing masing item yang ada. Contoh Produk “Tinta A”, harga pertama sampai kelima masing- masing adalah 1000,1100,1200,1300,1400,1500
  3. Setelah data ini tersedia , maka langkah selanjutnya adalah :
    1. Daftar
    2. Barang dan jasa
    3. Klik 2 kali nama produk yang bersangkutan
    4. Lalu ke tab penjualan / pembelian , lalu input harga di harga jual sampai 5 tingkatan
    5. Lalu klik OK
  4. Setelah harga diisi ke daftar nama barang , langkah selanjutnya adalah mengisi ke daftar pelanggannya , harga yang tadi kita input di daftar barang di kelompok kan kedalam tingkatan harga di pelanggannya, Caranya adalah :

A. Daftar

B. Pelanggan

C. Klik 2 Kali Nama Pelanggan yang bersangkutan

D. Lalu ke Tab Penjualan , Lalu ke tingkatan harga jual, pelanggan ini di isi dengan tingkatan harga jual tingkat berapa termasuk pelanggan tersebut, Misal nya Pelanggan “ABC” kita kode in di tingkatan harga jual dengan dengan tingkatan harga 2

5. Maka selanjutnya apabila input penjualan , nanti nya harga nya sudah muncul dengan sendirinya , Contohnya ada : waktu kita input penjualan ke customer “ABC” tersebut dengan nama barang “Tinta A” maka harga yang muncul adalah Rp.1.100

Best regards (ferry-B)